Selamat Datang di Layanan Akademik Institut Agama Islam Sukabumi, Membuka Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Pindahan Tahun Akademik 2025/2026 dengan beberapa Program Studi/Jurusan sebagai berikut : S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam, S1 Bimbingan dan Konseling Islam, S1 Manajemen Pendidikan Islam, S1 Pendidikan Guru MI, S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini, S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, S1 Ekonomi Syari'ah dan S1 Perbankan Syari'ah. Untuk Info Pendaftaran Bisa Menghubungi : 0858-6297-8043 atau 0857-2215-1619

Kondisi Politik dan Agama Masyarakat Arab Jahiliyah


Kondisi Politik dan Agama Masyarakat Arab Jahiliyah

Kondisi Politik di Jazirah Arab merupakan garis menurun, merendah dan tidak ada tambahan yang mengarah ke atas. Manusia bisa dibedakan antara tuan dan budak, pemimpin dan rakyat. Para tuan – terlebih lagi selain Arab – berhak atas semua harta rampasan dan kekayaan, dan hamba diwajibkan membayar denda
dan pajak. Atau dengan kata lain, rakyat bisa diumpamakan sebagai ladang yang harus mendatangkan hasil dan memberikan pendapatan bagi pemerintah. Mereka hanya bisa merintih dan mengeluh. Bahkan tidak berhenti sampai di sini saja, mereka harus menahan rasa lapar, ditekan, dan mendapat berbagai macam penyiksaan dengan sikap diam, tanpa mengada-kan perlawanan sedikit pun.

Kondisi Kehidupan Agama

Banyak agama pada masa Arab Jahiliyah pada saat kedatangan Islam. Namum agama_agama itu sudah banyak disusupi penyimpangan dari hal_hal yang merusak. Orang_orang musyrik yang mengaku berada pada agama Ibrahim justru keadaannya jauh sama sekali dari perintah dan larangan syari’at Ibrahim. Mereka mengabaikan tuntunan_tuntunan tentang akhlaq yang mulia. Kedurha-kaan mereka tidak terhitung banyaknya, dan seiring dengan perjalanan waktu, mereka berubah menjadi para paganis (penyembah berhala), dengan tradisi dan kebiasaan yang menggambarkan berbagai macam khurafat dalam kehidupan agama, kemudian mengimbas ke dalam kehidupan sosial, politik, agama.

Kemudian orang_orang Yahudi berubah menjadi orang_orang yang angkuh dan sombong. Pemimpin_pemimpin mereka menjadi sesembahan selain Allah Ta’ala. Para pemimpin inilah yang membuat hukum di tengah manusia dan menghisab mereka menurut kehendak yang terbetik di dalam hati mereka. Ambisi mereka hanya tertuju kepada kekayaan dan kedudukan, walaupun berakibat musnahnya agama dan menyebarnya kekufuran serta pengabaian terhadap ajaran_ajaran yang telah ditetapkan Allah Ta’ala dan semua orang dianjurkan untuk mensuci-kannya.

Sedangkan agama Nasrani berubah menjadi agama paganisme yang sulit dipahami dan menimbulkan percampuradukan antara Allah Ta’ala dan manusia.

Sedangkan semua agama bangsa Arab Jahiliyah, keadaan para pemeluknya sama dengan keadaan orang_orang musyrik, sehingga keyakinan, kepercayaan, tradisi, dan kebiasaan mereka hapir serupa.

Demikianlah gambaran umum masyarakat Arab Jahiliyah yang penuh dengan penyimpangan baik pada kondisi sosial, ekonomi, akhlaq, politik ataupun agama.