-->

Makalah Lingustik Arab



       Makalah Lingustik Arab

LATAR BELAKANG
           
Dlam tugas kita sehari-hri, entah sebagai guru bahasa, sebagai penerjemah, sebagai pengarang, sebagai penyusun kamus, sebagai wartawan/ sebagai apapun yang berkenaan dngan bahasa, tentu kita akan menghadapi masalah-maslah linguistik, atau yang berkaitan dngan linguistik. Tanpa pengetahuan yang memadai mengenai linguistik mungkin kita akan kesulitan dalam melaksanakan tugas, tetapi jika kita memahami masalah-masalah linguistik, kita akan mendapat kemudahan dalam melaksanakan tugas tersebut.
 Linguistik berasal dari bahasa latin yaitu lingua yang berarti adalah bahasa. Dalam bahasa perancis ada dua istilah, yaitu langue dan langage dengan makna yang berbeda. Sedangkan langageberarti bahasa secara umum, seperti dalam ungkapan Manusia punya bahasa sedangkan binatang tidak. istilah langue & langage bahasa Prancis masih pnya istilah lain mengenai bahasa yaitu parole. Parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata, yang konkret, yaitu yang berupa ujaran, yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Linguistik modern mengkaji konstruksi bahasa dari beberapa aspek, yaitu (1) fonetik-fonologi, (2) morfologi, (3) sintaksis, dan (4) semantik.
Salah satu kajian linguistik adalah Morfologi yang didalamnya membahas mengenai perubahan kata. Dalam bahasa Arab, morfologi merupakan ilm al-sharf, dimana di dalamnya banyak membahas tentang perubahan-perubahan kata dari satu kata menjadi sejumlah kata yang mempunyai arti tersendiri. Dalam kajian morfologi, terdapat poin-poin yang menjelaskan lebih rinci tentang morfologi itu sendiri, seperti objek kajian morfologi, proses morfologi, hubunganmorfologi dengan ilmu-ilmu tata bahasa lalainnya, serta morfologi  dalam bahasa arab itu sendiri.






BAB II
PEMBAHASAN

Metode morfologi dan metode sistematis
 metode morfologi dan sistematis merupakan dua aliran yang termasuk dalam kajian linguistik kontemporer yang dimulai dengan membandingkan keduanya melalui metode tradisional yang dilanjutkan  untuk penanganan topik ini.
Kami meringkas pembicaraan dari Prof. John b . Z Carroll , bahwa penyajian masalah yang paling jelas dan paling sederhana apa yg ditemukan dalam hal tersebut.
Prof. Carol  mengemukakan bahwa Metode konvensional yang digunakan dalam penelitian ini ialah melakukan verifikasi terhadap bagaian-bagian kata yang berbeda,(isim, fiil dll ) dengan memperhatikan  setiap perubahan yang timbul secara tiba-tiba dari segi bentuk dalam kondisi tata bahasa yang berbeda , dan menggambarkan aturan bentuk-bentuk  dalam kalimat lengkap sesuai dengan ( makna ) kalimat-kalimat tersebut .
Dan pada setiap bagian dari kalam mempunyai fungsi yg spesifik :kalimat isim contohnya, menunjukkan  sesuatu atau terkadang seseorang,  fiil-fiil  menunjukkan  peristiwa atau lebih rincinya menunjukan pada bentuk-bentuk.
Metode ini teruji keabsahannya saat diterapkan pada bahasa-bahasa dari rumpun hindia-eropa tetapi  metode ini membutuhkan perubahan yang cukup signifikan ketika diterapkan pada bahasa-bahasa tertentu yang strukturnya berbeda. Perbedaan yang signifikan dari bentuk umum struktur bahasa indo-eropa. Disamping itu,  metode ini menyebabkan banyak pencampuran dan mendapatkan hasil yang tidak konsisten ketika diterapkan pada bahasa asing seperti bahasa Inggris adapun  visualisasi yg khusus  dengan menggunakan fiil misalnya , harus diubah ketika mempelajari bahasa Inggris sehingga apakah siswa terlihat dalam apa yang disebut    (( tindakan link )) seperti kata be (mnjadi), seem atau melihat dari jenis2 yg lain dari fiil-fiil seperti  hit (memukul), make (mmbuat) atau happen (trjadi) jika kita tidak dapat mempertimbangkan setiap fiil2 ini yg menunjukkan ((kejadian2))? sebagaimana bahwa fiil2 ini tidak selalu terletak pda posisi yang sama dalam kombinasi kalimat . Kesalahan dasar pda metode tradisional dalam morfologi dan sistem (nazhm), bahwasanya prinsip2 yang berdiri di atasnya sebagai tambahan kehati-hatian yg ditambah dengan analisis logis menjadi beberapa bagian ( kelompok ) atas dasar makna yg telah menyebabkan mnjadi pengetahuan hasil analisis yg sebelumnya.[1]
Ilmu bahasa modern telah sukses memperdaya orientasi intelektual dalam analisis objektifitas bahasa. Para linguis kesulitan berhadapan dengan bahasa dalam membuat penguraian, akan tetapi poko metode yang baru menjadi kokoh. Ilmu linguistik memulai analisisnya dengan menyampaikan ke bahasa yang dipelajarinya (fonem), setelah itu mencari ketukan dalam membagi kata-kata yang logis ke dalam satu bentuk. Dan setiap satu bentuk terdiri dari kumpulan fonem dan akan membangun kumpulan-kumpulan yang besar dari fonem yang banyak yang di impor ke dalam materi yang akan diteliti, akan tetapi tidak mampu menentukan setiap kumpulan yang aktualil dalam bahasa, mungkin sebagian kumpulan ini dibentuk dari satu keterbatasan dan memulai kesatuan selanjutnya. Dari Hadan Al-Hadi, dalam setiap bagian bahasa khusus (format) dari maknanya memberikan penyampaian ke batas-batas diantara kalimat. Contohnya Kalimat dalam bahasa inggris yang khusus dibatasi dari sandaran dan tingkatan suara yang terbuka, mengenai pengklasipikasi yang lain berkenaan dengan penyesuaian suara. Linguistik mampu menemukan susunan klasipikasi selain dari fakta-fakta yang membatasi sesuatu yang dinamai bahasa khusus (morfem). Dan ini definisi morfen dari Buluh dan Tarjar (mereka dari pakar linguistik sekolah Amerika, definisi keduanya saling beda pendapat yang mengatakannya dari pandaris):
Morfem merupakan bentuk, entah itu terikat maupun bebas, dan tak mungkin terbagi pada bentuk yang lebih kecil lagi.  Begitu juga kata play, person, dan man itu terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata Personal, manly, dan played terdiri dari morfem terikat yakni al, ly, dan ed.  Metode-metode yang membahas dan merubah morfem-morfem dalam susunan sintax yang bermacam dikenal dengan Morfology.
Menurut Charles S pierce : syntax adalah salah satu kajian linguistik yang terdiri dari metode atau bentuk yang membatasi makna khusus dengan struktur makna. Makna struktural bahasa ialah makna-makna yang mengandung model dari susunan dan pemilhan bagian bentuk dalam perbandingan makna lexical.
Telah dijelaskan pada petunjuk pendekatan morfologi dan pendekatan nadzom, dimana keduanya meliputi kajian lingustik yang dimulai dengan membandingkan keduanya dengan cara mengikuti apa yang ada pada materi keduanya. Kemudian kami mengambil penjelasan  tertentu dari kedua pendekatan modern tersebut dengan aspek akurasi didalamnya.
Dan kami akan meringkas ucapan-ucapan dari prof. John b. Carol bahwa permasalahan dalam masalah ini lebih jelas dan sederhana apa yang ditemukan dalam masalah tersebut.
prof.carol berkata: bahwa pendekatan tradisional yang digunakanpada kajian morfologi dan nadzom merupakan verifikasi dari pembagian kalam yang berbeda (isim,fiil,dst) dan catatan perubahan yang timbul didalamnya secara teknis dalam bentuk gramatikal yang berbeda-beda. Karakteristik susunan bentuknya sempurna dan ma’nanya juga sempurna/susunan bentuk-bentuk kalimatnya lengap sesuai dengan makna kalimat tersebut.
Dan kaidah-kaidah dari setiap bagian dari bagian fungsi spesifik kalam:  isim menunjukan pada benda atau orang, sedangkan fiil menunjukan perkataan atau sifat yang menunjukan kmodel/kaifiyat.
Metode ini terbukti keabsahannya ketika diterapkan pada bahasa Indonesia atau Eropa, Namun memerlukan modifikasi besar ketika diterapkan pada bahasa tertentu yang strukturnya berbeda. Perbedaan nampak dari model umum struktur bahasa Indonesia atau Eropa. Memang, metode ini menimbulkan banyak kebingungan serta hasil yang tidak konsisten ketika diterapkan pada bahasa asing seperti bahasa Inggris, Maka visualisasinya telah khusus, misalnya harus diubah ketika mempelajari bahasa Inggris serta mempertimbangkan apakah penelitian terlihat yang disebut “Kisah Link”, seperti “be” atau “seem”, atau terlihat dalam jenis-jenis yang paling efektif seperti “hit”, “make”, atau “happen”, hal ini tidak dapat dianggap segala-galanya berfungsi pada “kegiatan”, Selain itu bahwa tindakan ini tidak selalu jatuh pada subjek yang sama dalam kalimat kombinasi. Kesalahan dasar metode tradisional dalam pendekatan morfologi dan pendekatan nadhom adalah prinsip-prinsip yang selain itu perhatian analisis yang sangat logis menjadi beberapa bagian (= kelompok) atas dasar makna telah menyebabkan untuk mengetahui hasil analisis terlebih dahulu.
Formalitas Analisis/ Pengkajian Tata Bahasa Kontemporer. Kebanyakan ahli bahasa zaman sekarang memendang tata bahasa atau penelitian tata bahasa harus bersifat formal jika ingin dinyatakan sebagai descriptive linguistics (penjelasan bahasa). Tampak perbedaan baik berdasarkan landasan teori ataupun berdasarkan deskripsi kebahasaan tertentu serta pengkajiannya/analisisnya.
Mr. Rubenz mengemukakan prinsip-prinsip atau langkah-langkah pengkajian tata bahasa sebagai bagian dari ilmu bahasa pada umumnya. Yang terpenting dari analisis tata bahasa adalah terbebas dalam artian ikatan-ikatan tata bahasa yang terbebas dari sandaran yang bersifat umum sehingga menjadi bagian yang digunakan untuk makna. Tetapi, ukuran-ukuran formal tetap, dalam artian masih mengacu pada pengkajian tata bahasa dan dari laporan-laporan penelitian. Apa yang menyebabkan hilangnya ukuran tetap tentang makana dalam pengkajian tata bahasa? Arti kata makna berasal dari kata yang kurang tepat dalam bahasa Arab. Atas dasar penafsiran ini, makna dinyatakan sebagai segala seuatu yang diucapkan lewat bahasa .
Kesimpulannya makna merupakan unsur dari berbagai perbandingan yang ditafsirkan berdasarkan cara pemakaiannya, keterkaitannya/hubungan dengan unsur kebahasaan yang lain, tema/ isi materi, juga kaitannya dengan aspek diluar kebahasaan seperti kepribadian/ karakteristik pembicara dan lawan bicara serta seluruh kondisi percakapan.
Setelah memilih morfem-morfem dari studi linguistik dengan studi cara di mana terdiri dari morfem-morfem dalam lirik , dan cara-cara yang mengubah morfem-morfem dalam struktur gramatikal yang berbeda , penelitian ini dikenal sebagai morfologi . Kemudian mengambil dalam studi sistem (telah dijelaskan sebelumnya)
Mr Fries mengatakan : bahwa beberapa bahasa terdiri dari sarana ( gambar ) yang menentukan makna struktur.



[1] Ibid.

0 Response to "Makalah Lingustik Arab"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

-->